• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks
Bisnis
Oleh: Salamuddin Daeng

Masikah Indonesia Bertahan Bersandar Pada Dolar?

  • Jumat, 27 Oktober 2023 | 13:10
Masikah Indonesia Bertahan Bersandar Pada Dolar?

SULIT bagi pemerintah menahan jatuhnya nilai tukar mata uang rupiah saat ini-dengan kata lain akan sangat sulit untuk menahan  melesatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah. Bukan hanya Indonesia namun seluruh dunia yang menyandarkan devisanya pada dolar akan mengalami hal yang sama. Amerika Serikat pun tidak akan dapat menahan kenaikan nilai tukar mereka, inflasi dan meningkatnya pengangguran. Itu adalah konsekuensi atas kebijakan nasional jurus kepepet yang diambil sekarang.

Bayangkan untuk pertama kali AS menetapkan bunga obligasi pemerintah 5 persen. Hanya selisih satu persen dengan bunga obligasi pemerintah Indonesia. Jadi kalau mau bertanding dalam hal naik naikin bunga untuk mengejar uang dolar, Indonesia tidak akan sanggup.

Ditambah lagi AS berencana akan menarik dolar sebanyak 1,69 triliun dolar, itu angka yang sangat besar yakni 27000 triliun rupiah atau 10 kali APBN Indonesia. Liquiditas global akan penuh disedot oleh AS.

Uang sebesar itu akan digunakan untuk menutup defisit belanja negara Amerika serikat, yang mengalami kenaikan 23 % dibanding tahun lalu, membayar utangnya dan membiayai berbagai kebijakan luar negeri mereka.

Menurut Reuters, kenaikan belanja sebesar ini juga akan digunakan untuk memberikan bantuan luar negeri baru dan belanja keamanan sebesar $100 miliar, termasuk $60 miliar untuk Ukraina dan $14 miliar untuk Israel, serta pendanaan untuk keamanan perbatasan AS dan kawasan Indo-Pasifik sebagaimana permintaan Presiden Biden pada Kongres.

Kebijakan pemerintah AS adalah tekanan besar pada Indonesia. Dolar selama ini diperlukan untuk impor barang modal, bahan baku industri dan barang konsumsi, cadangan devisa kita terus merosot, dan implikasinya nilai tukar semakin jatuh. Pada 10 tahun lalu nilai tukar rupiah rata rata 8 ribu rupiah oer dolar AS, sekarang 16 ribu rupiah, atau jatuh 100 persen. Barang barang impor naik hargamya significant dalam rupiah, walaupun aslinya tidak mengalami kenaikan seperti itu.

Jika terus bersandar pada dolar yang sangat rentan pada faktor eksternal, terutama sekali kebijakan ugal ugalan AS, maka tidak menutup kemungkinan rupiah merosot lagi 50 sampai 100 persen dalam 10 tahun mendatang. bisakah impor ini kita tukaran mobil listrik wuling atau Ionic dengan singkong atau jagung atau dengan sawit atau dengan batubara. Jadi gak perlu devisa devisaan.

Piye Iki kang mas.

Tags:

SALAMUDDIN DAENGJOKO WIDODO

Berita Terkait

Wadoh! Tidak Ada Anggaran Makan Bergizi Gratis Di APBN 2025

Wadoh! Tidak Ada Anggaran Makan Bergizi Gratis Di APBN 2025

  • 17 Agustus, 2024 | 16:36

Berat Membuktikan Pemilu Curang

Berat Membuktikan Pemilu Curang

  • 17 Februari, 2024 | 09:40

Apakah Akhirnya Indonesia Siap Menjadi Super Power?

Apakah Akhirnya Indonesia Siap Menjadi Super Power?

  • 17 Januari, 2024 | 18:45

Ibu Kota Nusantara dan 118 Merdeka Tower

Ibu Kota Nusantara dan 118 Merdeka Tower

  • 16 Januari, 2024 | 17:45

Berita Lainnya

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

  • 17 September, 2025 | 07:25

Oleh: Prof. Agus Pakpahan Rektor IKOPIN Jatinangor   Prolog: Peringatan dari Masa Depan Di sebuah sore di tahun 2045, seorang ana ...

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

  • 17 September, 2025 | 07:20

Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Network and Future Trends” pada Kamis, 11 September 2 ...

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

  • 17 September, 2025 | 07:08

Oleh : Dede Farhan Aulawi   Ekonomi BRICS mengacu pada blok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afr ...

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

  • 10 September, 2025 | 09:54

Oleh: Acep Aan Koordinator Forum Ekonomi Kreatif Desa Budaya Provinsi Jawa Barat Ada pepatah Sunda yang sarat makna: “Ka hareup ngala sa ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.