Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Network and Future Trends” pada Kamis, 11 September 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Nana Rachmana Syambas, M.Eng., Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB).
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, Irfan Hi. Abd. Rahman, S.T., M.T. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi kepada tim ITB yang berkesempatan hadir di Morotai. “Kami ucapkan selamat datang kepada Prof. Nana Rachmana Syambas beserta tim ITB. Kehadiran beliau merupakan kesempatan berharga bagi sivitas akademika Unipas untuk memperluas wawasan dan membangun jejaring akademik,” ungkap Rektor.
Lebih lanjut, Rektor Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, Irfan Hi. Abd. Rahman, S.Pd., M.Pd., juga menyampaikan pesan inspiratif dengan mengutip pandangan seorang ilmuwan dunia, Manuel Castells, sosiolog asal Spanyol dalam bukunya The Rise of the Network Society, yang menjelaskan bahwa jaringan adalah bentuk kekuasaan baru di era informasi. “Sebagaimana disampaikan Manuel Castells, siapa yang menguasai jaringan akan menguasai dunia. Pandangan ini sangat relevan dengan tema kuliah umum kali ini, yakni Network and Future Trends,” tegasnya.
Dalam pemaparannya, Prof. Nana menjelaskan bahwa perkembangan jaringan saat ini tengah memasuki fase transformasi besar. Jaringan generasi pertama berbasis telepon telah berevolusi menjadi jaringan berbasis IP (generasi kedua), dan kini dunia mulai beralih menuju paradigma baru bernama Named Data Network (NDN) yang berfokus pada konten atau informasi. “Ke depan, tantangan terbesar jaringan bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga efisiensi, keamanan, serta kemampuan mengelola data dalam jumlah sangat besar. NDN hadir sebagai jawaban dengan pendekatan konten-sentris, bukan lagi sekadar alamat,” jelas Prof. Nana.
Beliau juga menyoroti kebutuhan kapasitas jaringan yang terus melonjak: dari Kb/s di masa lalu, Mb/s di masa kini, hingga mencapai level Petabit per detik pada masa depan. Untuk itu, riset menuju all-optical networks menjadi penting karena mampu menghadirkan jaringan berkapasitas tinggi dan latensi sangat rendah. “Hasil simulasi dan uji coba yang kami lakukan menunjukkan bahwa jaringan berbasis NDN dapat menurunkan delay hingga 98% dibanding jaringan IP. Ini menjadi bukti bahwa arah transformasi jaringan masa depan sudah semakin jelas,” tambahnya.
Selain membahas aspek teknis, Prof. Nana juga memaparkan roadmap penelitian NDN yang tengah dikembangkan ITB, mulai dari keterlibatan mahasiswa S1 hingga S3, publikasi internasional bereputasi, hingga kerja sama dengan berbagai universitas luar negeri seperti di Perancis, Jepang, dan Taiwan.
Kuliah umum ini dihadiri dengan antusias oleh mahasiswa, dosen, serta tamu undangan. Kegiatan ini berlangsung sangat interaktif, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta pada sesi diskusi. Antusiasme tersebut mencerminkan besarnya minat sivitas akademika Unipas terhadap isu-isu riset jaringan dan tren teknologi masa depan.
Kegiatan kuliah umum ini juga menjadi bagian dari rangkaian Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) dengan tajuk “Implementasi Teknologi Content Delivery Network (CDN) sebagai Akselerasi Digitalisasi Sekolah pada Daerah 3T Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.” Salah satu bentuk nyata kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SMK Bumi Moro, Pulau Morotai, Maluku Utara.
Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, Universitas Pasifik Pulau Morotai menegaskan komitmennya untuk membuka akses ilmu pengetahuan mutakhir bagi sivitas akademika. Kegiatan ini juga menjadi langkah awal memperkuat kerja sama akademik antara Unipas dan ITB dalam bidang teknologi jaringan dan informasi menuju masa depan yang lebih maju.