• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks

PENGARUH GLOBAL BEIJING DAN PARADE MILITER BESAR DALAM PERSPEKTIF AS

  • Rabu, 10 September 2025 | 09:27
PENGARUH GLOBAL BEIJING DAN PARADE MILITER BESAR DALAM PERSPEKTIF AS
Parade Militer China
Oleh : Dede Farhan Aulawi
 
Ada hal yang menarik pada hari Rabu (3/9) dimana sebanyak 24 pemimpin negara hadir dalam parade militer besar-besaran di Beijing. Acara ini menjadi panggung bagi Presiden China Xi Jinping untuk menunjukkan pengaruh global Beijing dan menegaskan perannya sebagai kekuatan penyeimbang Amerika Serikat (AS). Dua tamu kehormatan yang paling disorot pada momen tersebut adalah kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang duduk berdampingan dengan Xi. Kehadiran keduanya dianggap menegaskan poros baru aliansi non-Barat.
 
Presiden RI Indonesia Prabowo Subianto juga turut hadir dalam kegiatan peringatan 80 tahun pemerintahan China tersebut. Beliau berada di barisan depan sejajar dengan pemimpin dunia, tepatnya di sebelah kanan Putin. Lalu, sebelah Putin ada Xi Jinping dan istrinya, Peng Liyuan. Parade militer China kali ini sangat memikat perhatian internasional, termasuk Amerika Serikat. Dari perspektif Amerika Serikat, parade militer China tentu bisa dipandang melalui berbagai lensa strategis, politis, dan militer.
 
Pada kesempatan ini, saya coba mengulasnya dari beberapa variabel penting, yaitu pertama, Indikator Modernisasi dan Ambisi Militer. Parade militer China sering digunakan oleh AS sebagai barometer untuk mengukur :
- Kemajuan modernisasi militer PLA (People's Liberation Army). Termasuk pameran teknologi baru seperti rudal hipersonik (DF-17), drone tempur, dan sistem anti-satelit.
- Indikasi niat strategis. AS melihat parade sebagai bentuk komunikasi tidak langsung dari niat strategis Beijing, seperti menegaskan kekuasaan atas Taiwan, Laut China Selatan, atau memperlihatkan kapabilitas global. Modernisasi PLA dianggap sebagai upaya untuk mengurangi dominasi militer AS di kawasan Indo-Pasifik dan secara bertahap mengubah tatanan internasional yang berbasis aturan (rules-based order).
 
Kedua, Pesan Politik dan Propaganda. Dari sudut pandang AS, parade militer China bukan hanya soal kekuatan militer, tapi juga alat propaganda domestik untuk memperkuat legitimasi Partai Komunis China (PKC) dan menumbuhkan nasionalisme. Disamping itu juga sebagai sinyal politik internasional, dimana Beijing ingin mengirim pesan ke negara-negara tetangga dan kekuatan besar (termasuk AS) bahwa China adalah kekuatan besar yang harus diperhitungkan. AS memandang langkah strategis ini sebagai bagian dari “sharp power” yaitu penggunaan kekuatan budaya dan informasi untuk membentuk opini global demi kepentingannya.
 
Ketiga, Ancaman terhadap Stabilitas Regional dimana AS sering mengaitkan parade militer China dengan meningkatnya ancaman terhadap Taiwan, militerisasi Laut China Selatan, dan tekanan terhadap negara-negara Asia Tenggara dan Jepang. Dampak dari hal tersebut, mendorong AS untuk meningkatkan kerja sama keamanan dengan sekutu dan mitra di kawasan, seperti Jepang, Australia, India (melalui Quad), dan Filipina.
 
Keempat, Kompetisi Teknologi dan Senjata Strategis. AS juga mengamati parade sebagai cara untuk menganalisis kemajuan teknologi militer China, seperti sistem anti-akses/area denial (A2/AD), rudal jarak jauh, dan teknologi ruang angkasa. Selain itu, menilai kesiapan China dalam potensi konflik besar, termasuk konflik di Taiwan atau di Indo-Pasifik. Selanjutnya AS merespon hal ini dengan melakukan investasi lebih besar dalam teknologi seperti AI militer, rudal hipersonik, pertahanan siber, dan ruang angkasa.
 
Beberapa langkah yang diambil AS sebagai respon terhadap unjuk kekuatan militer China, adalah :
- Peningkatan anggaran pertahanan (khususnya Indo-Pasifik Command).
- Latihan militer bersama sekutu (RIMPAC, Malabar, dsb).
- Penempatan kekuatan militer strategis di wilayah seperti Guam, Jepang, dan Filipina.
- Pendekatan diplomatik untuk membangun koalisi melawan coercive behavior China.
 
Dengan demikian, jika dilihat dari perspektif AS, parade militer China bukan sekadar perayaan nasional, tapi merupakan alat komunikasi strategis yang mencerminkan ambisi global China, tekanan terhadap status quo internasional, dan sekaligus potensi ancaman bagi kepentingan dan sekutu-sekutu AS. Oleh karena itu,tidak heran jika parade ini diamati dengan seksama oleh Pentagon, intelijen AS, dan komunitas keamanan nasional sebagai bagian dari pemahaman mendalam tentang kebangkitan militer China.

Tags:

CHINAAMERIKA SERIKAT

Berita Terkait

Di Balik Tapak Kaki Kim Jong Un dan Xi Jinping yang Menghilang

Di Balik Tapak Kaki Kim Jong Un dan Xi Jinping yang Menghilang

  • 14 Juni, 2024 | 14:16

Berita Lainnya

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

  • 10 September, 2025 | 09:54

Oleh: Acep Aan Koordinator Forum Ekonomi Kreatif Desa Budaya Provinsi Jawa Barat Ada pepatah Sunda yang sarat makna: “Ka hareup ngala sa ...

Koperasi Para Seuneu: Merajut Kembali Kedaulatan Benih di Tengah Gelombang Raksasa Global

Koperasi Para Seuneu: Merajut Kembali Kedaulatan Benih di Tengah Gelombang Raksasa Global

  • 10 September, 2025 | 09:35

Oleh: Prof DR Agus Pakpahan, Rektor IKOPIN Jatinangor Ada sebuah memori yang tersimpan dalam DNA kita. Memori tentang aroma tanah basah setelah ...

Teh Aanya Dorong Literasi Digital Warga Bandung untuk Hadapi Disrupsi Informasi

Teh Aanya Dorong Literasi Digital Warga Bandung untuk Hadapi Disrupsi Informasi

  • 08 September, 2025 | 21:17

Kota Bandung semakin akrab dengan geliat aktivitas digital. Dari transaksi jual beli online hingga komunikasi politik di media sosial, ruang digital k ...

Manifesto Kedaulatan Ekonomi: Dari Koperasi ke Revolusi Tropis Nusantara

Manifesto Kedaulatan Ekonomi: Dari Koperasi ke Revolusi Tropis Nusantara

  • 07 September, 2025 | 23:57

Oleh: Prof. DR. Ir. Agus Pakpahan Rektor IKOPIN Institute Koperasi Indonesia   Warisan Pahit Kolonialisme Ekonomi Sejarah mencatat, ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHANPKS DUKUNG PEMERINTAH

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

Koperasi Para Seuneu: Merajut Kembali Kedaulatan Benih di Tengah Gelombang Raksasa Global

Koperasi Para Seuneu: Merajut Kembali Kedaulatan Benih di Tengah Gelombang Raksasa Global

PENGARUH GLOBAL BEIJING DAN PARADE MILITER BESAR DALAM PERSPEKTIF AS

PENGARUH GLOBAL BEIJING DAN PARADE MILITER BESAR DALAM PERSPEKTIF AS

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHANPKS DUKUNG PEMERINTAH

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.