• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks
Dunia

Di Balik Tapak Kaki Kim Jong Un dan Xi Jinping yang Menghilang

  • Jumat, 14 Juni 2024 | 14:16
Di Balik Tapak Kaki Kim Jong Un dan Xi Jinping yang Menghilang

JAKARTA. Hubungan antara Korea Utara dan Republik Rakyat China (RRC) dikhawatirkan sedang tidak baik-baik saja. Informasi yang berkembang menyebutkan China menghapuskan jejak kunjungan Kim Jong Un ke Dalian pada bulan Mei 2018 lalu.

 

Media Korea Selatan JoongAng Ilbo melaporkan monumen tapak kaki Kim Jong Un dan Xi Jinping yang disebut “Footprint Tribute” di Pantai Pulau Bangchui di pinggiran Dalian sudah tidak dapat ditemukan lagi. Di tempat itulah pada bulan Mei 2018 lalu Kim Jong Un dan Xi Jinping bertemu.

Foto terbaru yang diperoleh melalui sumber Korea Utara oleh JoongAng Ilbo menunjukkan kini di tempat itu hanya ada jejak yang ditutupi beton aspal hitam.

JoongAng Ilbo juga memperoleh foto dari masa lalu yang menunjukkan proses pembuatan dua pasang jejak kaki yang menghadap ke arah yang sama secara berdampingan. Meski belum ada pengumuman resmi dari China mengenai pembuatan monumen itu, namun secara umum monumen itu dikaitkan dengan pertemuan Kim Jong Un dan Xi Jinping.

Spekulasi yang berkembang di kalangan diplomatik mengatakan, penghapusan monumen tapak kaki itu tidak mungkin dilakukan tanpa persetujuan Presiden Xi. Sumber lokal yang mengetahui masalah ini mengatakan, “Ada kemungkinan besar pemerintah pusat mengeluarkan instruksi untuk penghapusan tersebut.”

Sumber lain menyebutkan ”Ruang Pameran ke-7” yang sebelumnya berlokasi di sebuah restoran dekat pantai Pulau Bangchui, pun telah ditutup. Di tempat itu tadinya Kim memajang foto-foto kunjungan Kim Il Sung dan Kim Jong Il ke Pulau Bangchui.

Belum diperoleh informasi pasti mengenai kapan jejak tapak kaki Kim Jong Un dan Xi Jinping dihapus dan ruang pameran ditutup.

Menurut seorang peneliti di Institut Unifikasi Nasional Korea, Oh Kyung-seop,  keputusan China menghapuskan jejak kunjungan Kim Jong Un tampaknya diambil karena tidak ada lagi kebutuhan untuk mempertahankan atau mengelola monumen itu, baik karena ada masalah dalam hubungan Korea Utara dan China atau pun karena ada alasan lain.

Ketua Kim melakukan kunjungan mendadak ke Dalian hanya sebulan sebelum KTT pertama Korea Utara dengan Amerika Serikat yang digelar di Singapura, Juni 2018. Ketua Kim, yang mengendarai pesawat pribadi dalam perjalanan ke China, memiliki jadwal yang padat antara lain pertemuan resmi, makan malam selamat datang, berjalan-jalan di pantai Pulau Bangchui, dan makan siang bersama Presiden Xi. Acara puncaknya adalah jalan-jalan di pantai.

Saat itu, kedua pemimpin berjalan berdampingan, menunjukkan persahabatan mereka hanya dengan ditemani oleh penerjemah. Pulau Bangchui telah menjadi tempat kunjungan para pemimpin Tiongkok untuk menjamu para pemimpin asing atau bersantai sejak zaman Mao Zedong. Kim Il Sung, kakek Kim Jong Un, juga berkali-kali mengunjungi pulau itu. Lokasi ini juga menjadi latar belakang ‘diplomasi jalan-jalan’ yang dilakukan Ketua Kim dan Presiden Xi.

Pada saat KTT berlangsung, media China, CCTV berulang kali menayangkan adegan kedua pemimpin berjalan-jalan di pantai Pulau Bangchui. Menurut Kantor Berita Pusat Korea, Ketua Kim menggambarkan hubungan Korea Utara-Tiongkok sebagai “masa kejayaan baru” dan “satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan” yang ditanggapi oleh Presiden Xi, “kedua negara adalah mitra yang ditakdirkan, terikat oleh hubungan kesetiaan yang tidak berubah. .”

Dengan latar belakang tersebut, sejumlah pihak memandang hilangnya jejak penghormatan dan penutupan ruang pameran sebagai indikasi gejolak dalam hubungan kedua negara.

Faktanya, baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menunjukkan sikap yang tidak biasa dengan mengeluarkan pernyataan yang mengkritik China bersama Korea Selatan dan Jepang segera setelah pertemuan puncak trilateral pada tanggal 27 Mei. Pada hari yang sama, Korea Utara meluncurkan satelit pengintaian militer. Hal ini dapat diartikan sebagai ekspresi jelas ketidakpuasan Kim terhadap China.

Sumber-sumber diplomatik lainnya mengatakan, meskipun tahun ini merupakan tahun ke-75 hubungan diplomatik Korea Utara dan Tiongkok, namun Korea Utara tampaknya melihat sikap Tiongkok sangat tidak fleksibel.

Juga disebutkan, meskipun dalam peringatan 75 tahun hubungan kedua negara bulan April lalu China mengirimkan Zhao Leji yang merupakan pejabat tertinggi ketiga, namun Korea Utara tidak puas karena kunjungannya tidak memberikan hadiah apa pun.

Tags:

KOREA UTARACHINA

Berita Terkait

Lee Bongki: Hari Pembelot Korea Utara Menarik Perhatian Dunia

Lee Bongki: Hari Pembelot Korea Utara Menarik Perhatian Dunia

  • 12 Juli, 2024 | 17:09

 Pembelot Korut: Keluarga Kim Terus Cuci Otak Rakyat

Pembelot Korut: Keluarga Kim Terus Cuci Otak Rakyat

  • 26 Juni, 2024 | 12:32

Kwak Gil-sup: Korea Selatan Perlu Segera Merespon 'Teror Sampah' Korea Utara

Kwak Gil-sup: Korea Selatan Perlu Segera Merespon 'Teror Sampah' Korea Utara

  • 24 Juni, 2024 | 19:16

Panel Ahli PBB Terbitkan Laporan tentang Mata-mata Kelas Satu Korea Utara

Panel Ahli PBB Terbitkan Laporan tentang Mata-mata Kelas Satu Korea Utara

  • 30 Mei, 2024 | 15:35

Berita Lainnya

  • 01 Agustus, 2025 | 17:26

Jakarta BandungOke.com – Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan langkah politik yang taktis dan menyejukkan. Usulan resmi pemerintah untu ...

Sosialisasi Empat Pilar, Teh Aanya Cetak Kader Literasi Muda Berkualitas

Sosialisasi Empat Pilar, Teh Aanya Cetak Kader Literasi Muda Berkualitas

  • 31 Juli, 2025 | 18:08

Komitmen Anggota DPD RI Aanya Rina Casmayanti terhadap penguatan gerakan literasi di kalangan pemuda semakin nyata. Lewat kegiatan Training of Trainer ...

Alumni Unpad Dirikan Koperasi Perumahan Wujudkan Hunian Terjangkau Berbasis Komunitas

Alumni Unpad Dirikan Koperasi Perumahan Wujudkan Hunian Terjangkau Berbasis Komunitas

  • 14 Juli, 2025 | 20:20

Sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam penyediaan hunian terjangkau dan mendorong peran aktif koperasi dalam perekonomian nasional, sekelomp ...

Guru SD Gresik Pamit Mengajar Ditemukan Tewas misterius di dalam sumur sekolah

Guru SD Gresik Pamit Mengajar Ditemukan Tewas misterius di dalam sumur sekolah

  • 12 Juli, 2025 | 21:40

Seorang Guru Sekolah Dasar YS (47) di Desa Gresik Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, tewas misterius jasadnya di temukan oleh warga di sumur s ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Tag

ASEANFIRLI BAHURIJMSIJOKO WIDODOKAPASITAS KEPALA DESAKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHANPKS DUKUNG PEMERINTAHPENGURUS JMSI

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

Sosialisasi Empat Pilar, Teh Aanya Cetak Kader Literasi Muda Berkualitas

Sosialisasi Empat Pilar, Teh Aanya Cetak Kader Literasi Muda Berkualitas

Alumni Unpad Dirikan Koperasi Perumahan Wujudkan Hunian Terjangkau Berbasis Komunitas

Alumni Unpad Dirikan Koperasi Perumahan Wujudkan Hunian Terjangkau Berbasis Komunitas

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

ASEANFIRLI BAHURIJMSIJOKO WIDODOKAPASITAS KEPALA DESAKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHANPKS DUKUNG PEMERINTAHPENGURUS JMSI

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.