• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks
Dunia
Laporan: BeritaPolitik.id

Pembelot Korut: Keluarga Kim Terus Cuci Otak Rakyat

  • Rabu, 26 Juni 2024 | 12:32
 Pembelot Korut: Keluarga Kim Terus Cuci Otak Rakyat
Kim Jong Un ketika meresmikan Kota Hwasong pertengahan April 2024.

JAKARTA. Seorang pembelot dari Korea Utara, Jin Joo-dong, menyimpulkan, kediktatoran Kim Jong Un bisa bertahan karena “dukungan” Amerika Serikat. Analisa itu disampaikan Jin yang masuk ke Korea Selatan dua tahun lalu dalam sebuah artikel berjudul "Kediktatoran Kim Jong Un yang Didukung  AS" yang beredar di sejumlah news outlet sejak beberapa hari terakhir.

Artikel Jin itu secara garis besar menjelaskan bagaimana rezim Kim melanggengkan kekuasaanya lewat kondisi dunia yang tidak stabil, salah satunya gejolak perang Rusia-Ukraina.

Ketika perang meletus 24 Februari 2022 lalu, seluruh dunia prihatin dengan eskalasi militer yang terjadi di Ukraina. Jin menyoroti sikap berbeda yang ditunjukkan Korea Utara, di mana mereka justru menyambut baik hal tersebut dan mulai merapat ke sisi Rusia.

"Setelah perang pecah, Korea Utara mulai secara aktif dan terang-terangan menjual senjata ke Rusia yang terisolasi," kata Jin.

Korea Utara bahkan menyalahkan Barat, khususnya AS atas perang yang terus berkelanjutan di Ukraina.

Pada 22 April lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Im Chon-il mengecam AS karena memperpanjang perang demi keuntungan monopoli militer dan menggunakan Ukraina sebagai pion.

Im menggambarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai boneka yang bisa dikendalikan oleh AS.  

Menurut Jin, itulah mengapa Korea Utara akhirnya mendukung Rusia karena melihat pasokan senjata canggih AS ke Ukraina sebagai ancaman.

Pada 15 Oktober 2023, BBC melaporkan Korea Utara memasok sejumlah besar peralatan militer ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina.

Dalam laporan itu, Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional, John Kirby menyebut Korea Utara telah memasok Rusia dengan 1.000 kontainer amunisi selama beberapa minggu terakhir.

Dikatakan bahwa pasokan diangkut dengan kapal dan kereta api ke depot perbekalan dekat Tikhoretsk, sekitar 290 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Lebih lanjut Jin menganalisis keuntungan yang didapatkan Korea Utara dengan mendukung Rusia.

Jin menyebut perang seperti berkah bagi Kim Jong Un, karena dia akhirnya mendapat mitra terpercaya yang dapat membantunya menghindari sanksi PBB dan memperbaiki ekonomi nasional.

"Ini membuka prospek luas bagi Pyongyang memperoleh mata uang asing di luar negeri melalui berbagai cara seperti penjualan senjata dan ekspor tenaga kerja," jelasnya.

Keuntungan yang paling nyata dan baru-baru ini didapatkan Kim Jong Un dari Rusia adalah kendaraan mewah kelas atas dan antipeluru bernama Aurus.

Kim memperoleh kendaraan tersebut pada 18 Februari lalu dari rekan dekatnya Presiden Vladimir Putin. Menurut media Korea Selatan, mobil itu dijual di Rusia dengan harga 500 juta hingga 1,1 miliar won.

Setelah perang Ukraina, gelombang pekerja Korea Utara yang memasuki Rusia dengan kapal melalui pelabuhan Vladivostok semakin banyak.

Menurut sumber lokal di Khabarovsk, para pekerja Korea Utara yang saat ini memasuki Rusia melakukannya secara terbuka sebagai pekerja dan bukan dengan menyamar sebagai status pelajar.

"Putin dan Kim Jong-un bahwa secara aktif berkolusi untuk  mencegah para pekerja Korea Utara di Rusia membelot dari negaranya," ungkap Jin.

Kembali pada isu utama tentang peran penting AS dalam menjaga legitimasi kediktatoran keluarga Kim di Korea Utara.

Jin mengatakan, Kim menjadikan tindakan politik dan militer AS sebagai alasan untuk meyakinkan rakyat Korea Utara.

Sejak zaman kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung, keluarga Kim tak henti-hentinya mencuci otak warga Korea Utara dengan gagasan seperti “Warga Korea Utara dimiskinkan karena Amerika”, “Semenanjung Korea terpecah karena Amerika”.

"Mereka didorong untuk yakin bahwa Korea Utara dan penduduknya tidak dapat bertahan hidup tanpa kekuatan militer, senjata nuklir, dan rudal karena AS punya rencana menginvasi Pyongyang," papar Jin.

Dia menyebut Museum Sinchon di Provinsi Hwanghae Selatan, Korea Utara, sebagai bukti nyata dari upaya rezim Kim menanamkan kebencian terhadap AS.

Korea Utara mengklaim bahwa selama Perang Korea, dari 17 Oktober hingga 7 Desember 1950, pasukan AS yang ditempatkan di Kabupaten Sinchon, Provinsi Hwanghae Selatan, membantai sekitar 30.000 penduduk.

Di antara korban tewas, 16.234 di antaranya disebut merupakan anak-anak, orang lanjut usia, dan perempuan.

"Museum ini penuh dengan cerita dan ilustrasi yang mengerikan. Museum ini dibangun dengan tujuan agar warga tidak melupakan peristiwa tersebut," kata Jin.

 

Tags:

KOREA UTARA

Berita Terkait

Lee Bongki: Hari Pembelot Korea Utara Menarik Perhatian Dunia

Lee Bongki: Hari Pembelot Korea Utara Menarik Perhatian Dunia

  • 12 Juli, 2024 | 17:09

Kwak Gil-sup: Korea Selatan Perlu Segera Merespon 'Teror Sampah' Korea Utara

Kwak Gil-sup: Korea Selatan Perlu Segera Merespon 'Teror Sampah' Korea Utara

  • 24 Juni, 2024 | 19:16

Di Balik Tapak Kaki Kim Jong Un dan Xi Jinping yang Menghilang

Di Balik Tapak Kaki Kim Jong Un dan Xi Jinping yang Menghilang

  • 14 Juni, 2024 | 14:16

Panel Ahli PBB Terbitkan Laporan tentang Mata-mata Kelas Satu Korea Utara

Panel Ahli PBB Terbitkan Laporan tentang Mata-mata Kelas Satu Korea Utara

  • 30 Mei, 2024 | 15:35

Berita Lainnya

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

  • 17 September, 2025 | 07:25

Oleh: Prof. Agus Pakpahan Rektor IKOPIN Jatinangor   Prolog: Peringatan dari Masa Depan Di sebuah sore di tahun 2045, seorang ana ...

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

  • 17 September, 2025 | 07:20

Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Network and Future Trends” pada Kamis, 11 September 2 ...

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

  • 17 September, 2025 | 07:08

Oleh : Dede Farhan Aulawi   Ekonomi BRICS mengacu pada blok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afr ...

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

  • 10 September, 2025 | 09:54

Oleh: Acep Aan Koordinator Forum Ekonomi Kreatif Desa Budaya Provinsi Jawa Barat Ada pepatah Sunda yang sarat makna: “Ka hareup ngala sa ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.