• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks
Nasional
Oleh: Djono W. Oesman

Jebakan di Debat Cawapres

  • Selasa, 26 Desember 2023 | 10:45
Jebakan di Debat Cawapres
Dari kiri ke kanan: Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, Mahfud MD.

DEBAT Cawapres usai, Ketua KPU bakal dipolisikan mantan Menpora, Roy Suryo. Sebab, usai debat Cawapres, terjadi debat via medsos antara Roy dengan Ketua KPU, Hasyim Asy'ari. Saling menyodok. Sampai, Roy berencana mempolisikan Hasyim.

Tim kuasa hukum Roy Suryo kini sedang mengkaji, akan melaporkan Ketua KPU, Hasyim Asya’ari ke polisi. “Dalam pekan depan ini akan kami putuskan untuk lapor polisi sebagai pencemaran nama baik,” kata Roy.

Ini diawali debat Cawapres, Jumat, 22 Desember 2023. Menurut penglihatan Roy Suryo, Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka mendapat perlakukan istimewa dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)/ roy dalam unggahan di X, Sabtu (23/12) menulis begini:

"Kemarin sudah saya duga, untuk menghindari cheating, Sebaiknya next KPU adil. Kenapa si nomor 2 ini sampai gunakan 3 (tiga) mic sekaligus: 1. Clip-on, 2. Hand-held & 3. Head-set? Apa gunanya juga ada Earphone? Siapa yang bisa feeding ke telinganya? Mengapa 2 calon yang lain beda? Ambyar."

Segera, Ketua KPU, Hasyim Asy’ari menanggapi:

"Semua cawapres pakai alat yang sama. Semua cawapres pake tiga mic untuk antisipasi seandainya ada mic yang mati. Bukan ear feeder. Itu mic yang ditempel di pipi dan di-cantolin di kuping.”

Dilanjut: "Semua cawapres bisa ditanya dan juga stasiun TV penyelenggara debat, dan juga tim paslon yang berada di holding-room saat pemasangan mic, bisa ditanya. Saya sebagai penyelenggara juga tahu dan siap tanggung jawab.”

Dilanjut: "Debat spontan, gak mungkin didekte, dengerin bisikan atau baca contekan. Dasar Roy Suryo tukang fitnah.”

Fokus masalah, Roy mencurigai Gibran mengenakan ear feeder. Alat yang ditempel di telinga Gibran, dan dari situ Gibran mendapat bisikan orang lain. Semacam contekan. Yang menurut Hasyim, tidak mungkin debat langsung pakai contekan melalui ear feeder.  Seumpama ya, maka pelakunya bisa ploga-plongo menyimak pertanyaan lawan, sekaligus mendengar contekan dari orang luar di luar debat yang membisiki.

Terpenting, Hasyim tegas menyatakan, semua Cawapres pakai alat yang sama: Tiga mic. Mengantisipasi kalau-kalau mic mati.

Pernyataan Hasyim itu dibenarkan Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo. Kepada wartawan, Minggu, 24 Desember 2023, mengatakan:

"Waktu saya peserta debat, ada tiga mic, memang. Semuanya (Capres) punya jatah yang sama. Sempat saya tanyakan soal itu, kenapa banyak sekali? Dijawab, jika ada alat yang tidak berfungsi, m\\ka ada pegangan.”

Dilanjut: "Saya juga kaget ketika ada orang (Roy Suryo) yang punya pemikiran lain. Mungkin mereka punya ilmunya sendiri.”

Roy fokus pada pernyataan Hasyim: “Roy tukang fitnah.”

Roy: "Saya sendiri tidak mengetahui, apa dasar, latar belakang dan niat dari Ketua KPU Hasyim Asy'ari, yang mengucapkan atau menuliskan perkataan Roy Suryo tukang Fitnah. Itu pencemaran nama baik."

Sehingga Roy akan lapor polisi. Setelah tim kuasa hukumnya mengkaji hal itu. Rencananya, pekan ini pihak Roy akan lapor polisi.

Ricuh terus. Sejak putusan Mahkamah Konstitusi yang menguntungkan Gibran sehingga ia bisa jadi Cawapres, situasi politik terus ricuh. Tapi belum sampai rusuh. Cuma pancingan-pancingan kecil mengarah ke rusuh. Dan, pancingannya terlalu kecil sehingga jauh dari potensi rusuh.

Biarlah Roy lapor polisi. Hak semua orang lapor polisi. Di luar soal mic, pihak pasangan Capres-cawapres nomor urut satu dan tiga, juga protes ke KPU soal pertanyaan dan perilaku Gibran saat debat.

Kubu pasangan Capres-Cawapres, Anies-Muhaimin Iskandar, sudah melaporkan Gibran ke Komisi Pemilihan Umum.

Ketua Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin, Muhammad Syaugi dalam konferensi pers menyatakan: "Kami dari tim sukses 01 memang menyayangkan tentang pertanyaan Gibran. Kami sudah sampaikan ke Ketua KPU.”

Yaitu, pertanyaan Gibran kepada Muhaimin soal SGIE (State of The Global Islamic Economy) dan Muhaimin tidak bisa menjawab itu. Menurut Muhammad Syaugi , Gibran seharusnya menyebutkan kepanjangan SGIE saat bertanya, supaya yang ditanya mengerti maksud pertanyaan.

Sebaliknya, Muhaimin waktu itu juga tidak bertanya ke Gibran, apa kepanjangan SGIE? Tentu saja malu bagi Muhaimin menanyakannya di panggung debat. Akibatnya, pertanyaan itu jadi jebakan yang membuat Muhaimin benar-benar tidak tahu soal itu.

Syaugi: "Mudah mudahan ke depan hal ini bisa diperbaiki dengan baik sehingga debat ini betul-betul menunjukkan kelas calon presiden dan wakil presiden.”

Paslon nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud, juga protes terhadap Gibran ke KPU. Terkait pertanyaan Gibran ke Mahfud tentang carbon capture dalam sesi debat. Akibatnya, Mahfud tidak bisa menjawab.

Setelah debat, Mahfud mengatakan kepada wartawan, bahwa carbon capture itu seharusnya ditanyakan pada Debat IV Cawapres 21 Januari 2024 yang bertema pembangunan berkelanjutan.

"Kami sudah membuat catatan agak luas, tapi nanti pada 21 Januari 2024). Jadi, saat ditanyakan di debat kemarin, itu enggak relevan.”

Seru memang. Gibran dikeroyok oleh komentar Roy Suryo, juga Paslon nomor satu dan tiga. Sebaliknya, Gibran memang sengaja membuat jebakan-jebakan pertanyaan saat debat. Ini sudah direncanakan matang. Efeknya membuat lawan kelabakan, tak bisa menjawab.

Itu sama persis yang dilakukan ayah Gibran, Jokowi ketika debat Capres di Pilpres 2019 berhadapan lawan Prabowo Subianto. Waktu itu Jokowi bertanya soal startup dan unicorn. Benar-benar membuat Prabowo blank, tak bisa jawab. Like father like son.

Para kandidat itu paham, bahwa buat mayoritas calon pemilih Indonesia di Pilpres, materi debat tidak penting. Kualitas debat bukan yang utama.

Sebab, rata-rata lama sekolah populasi Indonesia 8,7 tahun pria dan 8,5 tahun perempian (berdasar hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik 2020). Itu artinya, rata-rata lama sekolah rakyat Indonesia adalah setara putus sekolah di kelas tiga SMP, atau kelas sembilan.

Dengan kondisi itu, jika materi debat berkualitas tinggi, justru mayoritas calon pemlih tidak mengerti. Atau sulit mencerna. Atau dianggap publik, tidak seru. Debat berkualitas hanya dimengerti oleh orang yang lama sekolah sekitar 12 tahun ke atas. Yang jumlahnya di Indonesia sekitar 5 persen.

Sedangkan para kandidat di Pemilu atau Pilpres butuh suara rakyat (yang 95 persen dengan rata-rata lama sekolah di bawah 12 tahun). Tidak perlu memikat yang 5 persen itu.

Akibatnya, ya… kandidat pasti memilih pertanyaan jebak-jebakan. Terbukti pada reaksi penonton langsung di lokasi debat. Mereka bersorak-sorak girang, ketika ada kandidat yang tak bisa menjawab pertanyaan. Lalu, itu disebar ke media sosial. Viral. Efeknya, jelas merugikan kandidat yang tak bisa menjawab.

Repotnya, moderator debat tidak cepat mengatasi jika ada pertanyaan jebakan. Misal, SGIE (yang diucapkan Gibran dalam lafal Bahasa Indonesia) didiamkan saja oleh moderator. Mungkin juga, moderator tidak menduga bahwa Muhaimin tak mengerti hal itu.

Dengan adanya pertanyaan jebakan Gibran, mungkin para kandidat kini merancang pertanyaan jebakan untuk debat berikutnya. Mungkin bakal ada kandidat yang balas dendam. Sedangkan, kandidat yang bakal dibalas, juga menyiapkan jebakan baru yang lebih mengejutkan musuh lagi.

Sejatinya, kita cuma menonton pertanyaan jebakan dari para kandidat di debat Capres dan Cawapres. Sebagai seru-seruan.

Tags:

MUHAIMIN ISKANDARGIBRAN RAKABUMING RAKAMAHFUD MD

Berita Terkait

Jelang Muktamar, PKB Kabupaten Bandung Solid Dukung Muhaimin Iskandar

Jelang Muktamar, PKB Kabupaten Bandung Solid Dukung Muhaimin Iskandar

  • 15 Agustus, 2024 | 06:20

Keringat, Darah dan Air Mata: Menatap Hari-hari ke Depan

Keringat, Darah dan Air Mata: Menatap Hari-hari ke Depan

  • 11 Februari, 2024 | 21:07

Survei LKSP: Anies-Muhaimin Memimpin Tipis 0,39 Persen

Survei LKSP: Anies-Muhaimin Memimpin Tipis 0,39 Persen

  • 08 Februari, 2024 | 13:55

Muhaimin Iskandar, Boy Thohir dan Perlawanan Atas Intoleransi Ekonomi

Muhaimin Iskandar, Boy Thohir dan Perlawanan Atas Intoleransi Ekonomi

  • 27 Januari, 2024 | 12:55

Berita Lainnya

  • 01 Agustus, 2025 | 17:26

Jakarta BandungOke.com – Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan langkah politik yang taktis dan menyejukkan. Usulan resmi pemerintah untu ...

Sosialisasi Empat Pilar, Teh Aanya Cetak Kader Literasi Muda Berkualitas

Sosialisasi Empat Pilar, Teh Aanya Cetak Kader Literasi Muda Berkualitas

  • 31 Juli, 2025 | 18:08

Komitmen Anggota DPD RI Aanya Rina Casmayanti terhadap penguatan gerakan literasi di kalangan pemuda semakin nyata. Lewat kegiatan Training of Trainer ...

Alumni Unpad Dirikan Koperasi Perumahan Wujudkan Hunian Terjangkau Berbasis Komunitas

Alumni Unpad Dirikan Koperasi Perumahan Wujudkan Hunian Terjangkau Berbasis Komunitas

  • 14 Juli, 2025 | 20:20

Sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam penyediaan hunian terjangkau dan mendorong peran aktif koperasi dalam perekonomian nasional, sekelomp ...

Guru SD Gresik Pamit Mengajar Ditemukan Tewas misterius di dalam sumur sekolah

Guru SD Gresik Pamit Mengajar Ditemukan Tewas misterius di dalam sumur sekolah

  • 12 Juli, 2025 | 21:40

Seorang Guru Sekolah Dasar YS (47) di Desa Gresik Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, tewas misterius jasadnya di temukan oleh warga di sumur s ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Tag

ASEANFIRLI BAHURIJMSIJOKO WIDODOKAPASITAS KEPALA DESAKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHANPKS DUKUNG PEMERINTAHPENGURUS JMSI

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

Sosialisasi Empat Pilar, Teh Aanya Cetak Kader Literasi Muda Berkualitas

Sosialisasi Empat Pilar, Teh Aanya Cetak Kader Literasi Muda Berkualitas

Alumni Unpad Dirikan Koperasi Perumahan Wujudkan Hunian Terjangkau Berbasis Komunitas

Alumni Unpad Dirikan Koperasi Perumahan Wujudkan Hunian Terjangkau Berbasis Komunitas

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

ASEANFIRLI BAHURIJMSIJOKO WIDODOKAPASITAS KEPALA DESAKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHANPKS DUKUNG PEMERINTAHPENGURUS JMSI

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.