• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks

80 Tahun Kemerdekaan RI

PRABOWO INGIN PERSATUAN, JOKOWI INGIN PECAH BELAH!?

  • Senin, 25 Agustus 2025 | 08:04
PRABOWO INGIN PERSATUAN, JOKOWI INGIN PECAH BELAH!?
Ilustrasi HUT RI ke 80

Oleh : Syafril Sjofyan, Pemerhati Kebijakan Publik, Aktivis Pergerakan 77-78, Sekjen APP-Bangsa

 

Cara Jokowi menyembunyikan ijazahnya dan mengadukan orang yang mencari tahu ijazahnya ke Polda dapat memicu kontroversi dan mempengaruhi persatuan masyarakat. 

Sejak empat tahun yang lalu Jokowi tidak transparan terhadap ijazahnya, pada hal pada pengadilan pidana Bambang Tri Dan Gusnur (baru saja diberi Amnesti oleh Presiden Prabowo) Jokowi seharusnya memperlihatkan ijazahnya, sehingga tidak berlarut sampai sekarang.

Menyembunyikan ijazah sebagai pejabat publik pasti menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan kejujuran. Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui latar belakang pendidikan pemimpinnya.

Jokowi mengadukan orang-orang yang mencari tahu ijazahnya ke Polda Metro menimbulkan kesan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan. 

Padahal dengan mudah dia dapat memperlihatkan ijazahnya kepada masyarakat untuk diteliti untuk mengurangi kepercayaan masyarakat serta dapat memulihkan namanya jika terbukti ijazah tersebut asli.

Tetapi cara mudah tersebut tidak dilakukan oleh Jokowi, justru dia "memperalat" POLRI. Hal ini bisa terjadi  karena privilege dia sebagai mantan Presiden, apalagi Kapolri orang dekatnya (geng Solo) serta anaknya Gibran sedang menjabat Wakil Presiden.

Tentu hal ini tidak boleh terjadi. POLRI seharusnya menerapkan azas keadilan buat semua. Pada kenyataannya tidak demikian. Aduan masyarakat tentang ijazah Jokowui via TPUA tanpa dasar hukum yang kuat dihentikan begitu saja oleh Bareskrim POLRI.

Tetapi aduan Jokowi  kepada aktivis dan akademisi diteruskan dengan cepat tanpa kepastian Ijazah Asli Jokowi. Entah karena aduan Jokowi atau kemungkinan " intervensi" kepada penyidik Polda Metro. Secara aneh kasus pidana aduan dan pidana umum disatukan disertai pasal tuduhan diperberat dengan UU ITE pasal 32 dan 35.

Terkesan tujuannya untuk segera menangkap para aktivis dan akademisi yang kritis tersebut, tanpa pembuktikan keaslian ijazah Jokowi melalui pengadilan.

Kontoversi ini menjadi tanda tanya dan bermuara ketidak percayaan ditengah masyarakat kepada Polri melakukan ketidakadilan, bahkan terkesan adanya kriminalisasi terhadap orang orang yang "mempertanyakan" keaslian ijazah Jokowi tersebut.

Kasus ijazah Jokowi telah menjadi isu nasional bahkan international karena semua media menayangkan kasus ini. Terjadi pecah belah ditengah masyarakat, apalagi Jokowi melibatkan relawan secara buta dan para buzzer (Gibran pernah mengumpulkan buzzer di Istana wapres). 

Setelah itu kembali pendengung mulai aktif melakukan kehebohan ujaran pecah belah, tanpa argumentasi ilmiah. Bahkan juga menyerang presiden Prabowo. 

Kembali kepada langkah Presiden Prabowo dalam keinginanya untuk Persatuan yang "diteriakannya" pada pidato kenegaraan 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia di Gedung MPR RI. 

Perlu di apresiasi, namun persatuan tanpa usaha yang konkret hanya akan menjadi slogan atau teriakan tanpa hasil yang nyata. Salah satu unsur persatuan adalah penegakan hukum yang adil.

Penegakan hukum yang adil dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga hukum, sehingga masyarakat merasa aman dan percaya diri.

Karena penegakan hukum yang adil dapat mengurangi konflik dan ketegangan sosial, karena masyarakat merasa bahwa keadilan ditegakkan dan hak-hak mereka dilindungi.

Penegakan hukum yang adil dapat meningkatkan mengembalikan marwah institusi POLRI serta kesadaran hukum masyarakat akan meningkat sehingga mereka lebih patuh terhadap hukum dan aturan.

Penegakan hukum yang adil dapat membangun kesetaraan di antara masyarakat, karena semua orang diperlakukan sama di mata hukum.

Dalam konteks persatuan bangsa penegakan hukum yang adil dapat  menghilangkan kriminalisasi dan perlakuan tidak adil terhadap aktivis dan akedimisi serta kelompok lainnya untuk menegakan kebenaran.

Menegakan hukum yang adil juga dapat meningkatkan kohesivitas sosial dan membangun rasa persatuan di antara masyarakat serta membangun legitimasi pemerintah Prabowo dan lembaga hukum Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan. Masyarakat dipastikan akan lebih percaya dan pasti akan mendukung Pemerintah Dan lembaga lainnya.

Terakhir segera saja Presiden Prabowo "mendesak" Jokowi untuk memperlihatkan ijazahnya kepada masyarakat, dan menghentikan kasus tindak pidana tentang ijazah asli di Polda Metro, supaya masyarakat tidak terbelah, persatuan dapat tercapai.

Untuk kasus ijazah Jokowi segera saja Presiden Prabowo mengganti Kapolri dan unsur lainnya diinstitusi kepolisian yang telah melakukan azas ketidak adilan bagi pencari keadilan dan kebenaran.

Prabowo perlu segera "memusnahkan" para pendengung/ buzzer,  usut tuntas siapa yang membiayai dan membina mereka. Hal ini juga pernah "diteriakan" oleh Presiden RI kelima Megawati, yang juga mengutus wakilnya kepada Presiden Prabowo mengenai bahayanya para buzzer bagi persatuan. 

Segera memerintahkan Jaksa Agung untuk eksekusi Silfester secara hukum sudah inkrah. Secara kasat mata telah menghancurkan marwah institusi Kejaksaan RI serta mencoreng tegaknya hukum secara adil dan beradab, 6 tahun lamanya sejak Jokowi berkuasa tidak bisa di eksekusi.

Penegakan hukum yang adil merupakan unsur penting dalam membangun dan memelihara persatuan di masyarakat, dengan melakukan usaha-usaha tersebut, persatuan dapat menjadi lebih nyata dan berdampak positif bagi masyarakat.

Dirgajayu HUT RI ke 80.

Bandung, 17 Agustus 2025

Tags:

HUT RIPRABOWO

Berita Terkait

Pesta Rakyat Ngagogo Ikan Hebohkan HUT ke-80 RI di Sumedang

Pesta Rakyat Ngagogo Ikan Hebohkan HUT ke-80 RI di Sumedang

  • 25 Agustus, 2025 | 07:57

Introspeksi Mendalam Dr. Affan di HUT RI-79: Benarkah Kita Merdeka?

Introspeksi Mendalam Dr. Affan di HUT RI-79: Benarkah Kita Merdeka?

  • 18 Agustus, 2024 | 11:33

HUT RI ke - 79, Ahmad Rahmat Purnama Tekankan Pentingnya Bersyukur dan Menghormati Pahlawan

HUT RI ke - 79, Ahmad Rahmat Purnama Tekankan Pentingnya Bersyukur dan Menghormati Pahlawan

  • 18 Agustus, 2024 | 09:59

Kemegahan dan Ketimpangan: Dua Sisi Perayaan HUT RI di IKN

Kemegahan dan Ketimpangan: Dua Sisi Perayaan HUT RI di IKN

  • 17 Agustus, 2024 | 14:35

Berita Lainnya

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

  • 17 September, 2025 | 07:25

Oleh: Prof. Agus Pakpahan Rektor IKOPIN Jatinangor   Prolog: Peringatan dari Masa Depan Di sebuah sore di tahun 2045, seorang ana ...

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

  • 17 September, 2025 | 07:20

Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Network and Future Trends” pada Kamis, 11 September 2 ...

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

  • 17 September, 2025 | 07:08

Oleh : Dede Farhan Aulawi   Ekonomi BRICS mengacu pada blok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afr ...

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

  • 10 September, 2025 | 09:54

Oleh: Acep Aan Koordinator Forum Ekonomi Kreatif Desa Budaya Provinsi Jawa Barat Ada pepatah Sunda yang sarat makna: “Ka hareup ngala sa ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

KPK Diminta Tetapkan Sekda Haltim sebagai Tersangka Tambang Ilegal

KPK Diminta Tetapkan Sekda Haltim sebagai Tersangka Tambang Ilegal

Teh Aanya Gaungkan Empat Pilar dan Gerakan Anti Perundungan Anak di Bandung

Teh Aanya Gaungkan Empat Pilar dan Gerakan Anti Perundungan Anak di Bandung

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

Koperasi Para Seuneu: Merajut Kembali Kedaulatan Benih di Tengah Gelombang Raksasa Global

Koperasi Para Seuneu: Merajut Kembali Kedaulatan Benih di Tengah Gelombang Raksasa Global

3rd Gateball 8 Anniversary Tournament, Silaturahmi Alumni dan Semangat Prestasi

3rd Gateball 8 Anniversary Tournament, Silaturahmi Alumni dan Semangat Prestasi

Tag

AANYA RINAAGUS PAKPAHANANTI PERUNDUNGANCHINADPD RIFERRY KURNIAGATEBALLHUT RIHALMAHERA TIMUR

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

AANYA RINAAGUS PAKPAHANANTI PERUNDUNGANCHINADPD RIFERRY KURNIAGATEBALLHUT RIHALMAHERA TIMUR

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.