Komitmen anggota DPD RI asal Jawa Barat, Teh Aanya Rina Casmayanti, dalam membina pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) kembali ditegaskan dalam kegiatan pelatihan Manajemen Keuangan UMKM yang digelar di Mo's Restaurant, Kota Bandung, Sabtu (2/8/2025).
Dalam sesi pelatihan yang diikuti para pelaku UMKM muda Kota Bandung ini, Teh Aanya menekankan pentingnya literasi keuangan sebagai pondasi utama untuk membangun usaha yang tahan krisis dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.
“Banyak UMKM gagal berkembang karena keuangannya tidak tertata. Pemasukan dan pengeluaran tidak dicatat, keuangan usaha dicampur dengan keuangan pribadi. Ini kebiasaan yang harus diubah agar UMKM bisa naik kelas,” tegas Teh Aanya.
UMKM Harus Punya Sistem Keuangan Sendiri
Berbeda dari perusahaan besar, UMKM sering kali beroperasi tanpa sistem manajemen keuangan yang terstruktur. Padahal, pengelolaan keuangan yang baik sangat berpengaruh pada kelangsungan dan perkembangan usaha.
Manajemen keuangan UMKM memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
Menjaga Arus Kas Tetap Sehat: Memastikan usaha memiliki dana cukup untuk operasional harian, membayar utang, hingga menghadapi keadaan darurat.
Memisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha: Agar pemilik usaha mengetahui dengan jelas keuntungan atau kerugian yang sebenarnya.
Meningkatkan Efisiensi dan Profitabilitas: Lewat pencatatan dan pengendalian biaya yang akurat serta penetapan harga jual yang tepat.
Mendukung Keputusan Bisnis Berdasarkan Data: Pelaku UMKM bisa mengambil keputusan berbasis data laba rugi dan arus kas, bukan hanya intuisi.
Pelatihan ini juga memberikan simulasi pencatatan sederhana dengan pendekatan yang mudah diterapkan di keseharian pelaku usaha, termasuk penggunaan aplikasi keuangan digital.
Dukung UMKM Naik Kelas Lewat Pilar Ekonomi Pancasila
Kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diusung DPD RI. Bagi Teh Aanya, kemandirian ekonomi UMKM adalah pengejawantahan langsung sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“UMKM adalah ujung tombak ekonomi kerakyatan. Kita wajib mendampingi mereka agar tidak sekadar bertahan, tapi juga berkembang dan naik kelas,” ujarnya.