su ketegangan antara Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, dan Sekretaris Daerah, Herman Suryatman, mulai mereda setelah keduanya dipertemukan dalam ruang dialog oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, MQ Iswara. Pertemuan berlangsung sebelum Rapat Paripurna Laporan Pertanggungjawaban APBD 2024 di Gedung DPRD Jabar, Selasa (1/7/2025).
Dalam pertemuan informal itu, Iswara menyebut suasana cair dan terjadi komunikasi terbuka yang mengarah pada rekonsiliasi.
“Alhamdulillah, tadi kami ngobrol bertiga di ruang tunggu. Kita tabayun. Tidak ada apa-apa. Semua berjalan baik,” kata Iswara kepada wartawan.
Ia menganalogikan ketegangan tersebut seperti tim sepak bola yang masih mencari ritme di awal pertandingan.
“Kadang di menit awal salah oper, tapi nanti bisa jadi solid dan menang,” ujarnya dengan nada optimis.
Konflik internal ini mencuat setelah Erwan mengungkapkan kekecewaan karena merasa sebagian tugasnya diambil alih oleh Sekda. Ia menilai seharusnya Sekda lebih banyak fokus di kantor dan mengoordinasikan tindak lanjut temuan Gubernur dan Wakil Gubernur di lapangan.
Namun, dalam kesempatan berbeda, Sekda Herman menepis anggapan tersebut. Ia menyatakan loyal kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, serta menegaskan bahwa dirinya hanya menjalankan tugas sesuai kewenangan sebagai ASN.
MQ Iswara mengimbau semua pihak untuk merujuk pada aturan yang berlaku. “Tugas dan kewenangan Gubernur, Wagub, dan Sekda sudah diatur dalam UU dan PP. Tinggal bagaimana komunikasi dijaga,” tuturnya.
Ia berharap dinamika ini menjadi momentum memperkuat sinergi. “Ke depan, mari berbagi tugas dan beban demi mewujudkan Jabar Istimewa,” tambahnya.
Iswara juga menekankan bahwa ketiganya—Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda—adalah satu kesatuan pemerintahan daerah yang harus bekerja secara harmonis dan saling melengkapi.