• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks
Nasional
Oleh: Arief Gunawan

Upacara 17 Agustusan, Sukarno Kirim Pakaian Seragam untuk Jenderal Soedirman

  • Jumat, 09 Agustus 2024 | 09:05
Upacara 17 Agustusan, Sukarno Kirim Pakaian Seragam untuk Jenderal Soedirman
Ganang Priambodo Sudirman/Berita Politik
TENTUNYA, setiap kali menjelang peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, ada saja sebersit kenangan yang muncul dalam ingatan keluarga para pahlawan bangsa.

Demikian pula dengan cucu mendiang Jenderal Besar Soedirman, Ganang Priyambodo Soedirman.

Pria yang sangat mengidolakan sang kakek karena kesederhanaan dan kejujurannya ini mengaku kerap teringat pada sebuah kisah yang terjadi pada tahun 1946, tepatnya beberapa saat menjelang perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus.

Jenderal Soedirman, yang kala itu terus-menerus masuk keluar hutan untuk memimpin Tentara Nasional Indonesia bergerilya melawan tentara Belanda yang melakukan agresi, tak sempat lagi memikirkan keperluan pribadi, termasuk mempersiapkan pakaian seragam yang layak untuk mengikuti upacara peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI. Terlebih lagi, tahun 1946 adalah upacara peringatan Hari Proklamasi yang pertama setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Dalam suasana seperti itu, Sukarno, yang memperlakukan Soedirman seperti saudara kandung, tiba-tiba mengirimkan sepucuk surat. Isinya bukan hanya menyentuh dan mengharukan, tetapi juga menggambarkan kedekatan batin kedua tokoh ini. Dalam surat pendek itu, Sukarno menulis:

"Saudaraku, Hari Nasional 17 Agustus sudah mendekat. Saya kira saudara tidak mempunyai seragam yang bagus. Maka bersama ini saya kirimkan bahan untuk seragam baru. Haraplah diterima, sebagai tanda persaudaraan kita..."

Meskipun keduanya sering diibaratkan sebagai kawan seiring yang berbeda jalan dalam memperjuangkan kemerdekaan—yang satu menempuh jalan politik, yang satunya lagi cara militer—keduanya sering saling berkirim surat. Di masa revolusi fisik, tokoh-tokoh sipil dan militer berbaur menjadi satu, sehingga ada semacam konsensus untuk saling menjaga apabila salah satu dari mereka ditawan musuh atau gugur, agar perjuangan tetap dapat dilanjutkan.

Sekelumit makna dari kisah sederhana ini adalah bahwa sikap setia kawan dalam perjuangan berada di atas segalanya, betapapun sulitnya keadaan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Tradisi persahabatan seperti ini kini telah luntur, tergantikan oleh pragmatisme politik yang lebih berorientasi pada kepentingan pribadi dan kelompok.

Tags:

17 AGUATUSSUDIRMANSOEKARNO

Berita Lainnya

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

  • 17 September, 2025 | 07:25

Oleh: Prof. Agus Pakpahan Rektor IKOPIN Jatinangor   Prolog: Peringatan dari Masa Depan Di sebuah sore di tahun 2045, seorang ana ...

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

  • 17 September, 2025 | 07:20

Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Network and Future Trends” pada Kamis, 11 September 2 ...

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

  • 17 September, 2025 | 07:08

Oleh : Dede Farhan Aulawi   Ekonomi BRICS mengacu pada blok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afr ...

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

  • 10 September, 2025 | 09:54

Oleh: Acep Aan Koordinator Forum Ekonomi Kreatif Desa Budaya Provinsi Jawa Barat Ada pepatah Sunda yang sarat makna: “Ka hareup ngala sa ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.