• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks
Nasional
Laporan: Ari Rahman

Titi Anggraini: Demokrasi Indonesia Terburuk di ASEAN

  • Rabu, 17 Januari 2024 | 11:14
Titi Anggraini: Demokrasi Indonesia Terburuk di ASEAN
Dewan Pembina PERLUDEM, Titi Anggraini.

Jakarta. Sejauh ini Indonesia masih dikategorikan sebagai negara dengan demokrasi yang cacat atau flawed democracy. Di Menurut Economist Intelligent Unit (EIU) pada tahun 2022 dengan skor 6,71 Indonesia berada di posisi ke-10 di ASEAN dan ke-54 di dunia.

Demikian dikatakan Dewan Pembina PERLUDEM, Titi Anggraini, ketika berbicara dalam seminar bertema “Peluang dan Tantangan Etika dan Politik Kenegaraan Indonesia” yang diselenggarakan LP3ES dan Universitas Paramadina, Selasa (16/1).

Pembicara lain dalam seminar itu adalah dosen PTIK Sidratahta Mukhtar dan aktivis yang juga mantan jurnalis Hamid Basyaib. Adapun sambutan disampaikan Rektor Universitas Paramadina Prof. Dr. Didik J Rachbini.

Demokrasi Indonesia paling lemah di dua variabel, yakni Political Culture dan Civil Lyberties.

“Ironisnya, Political Culture kita ada di score 4,38 dan teryata dikontribusi oleh praktik politik yang tidak bersih, tidak anti korupsi, amat pragmatis dan transaksional,” ujar Titi.

Dia juga menyitir studi Lembaga Survey Indonesia (LSI) pada 3 sampai 5 Desember tahun lalu yang mengatakan bahwa problem kultur politik yang buruk dan soal etika kehidupan politik dan bernegara Indonesia mayoritas disumbang oleh para elit politisi.

Contoh kecil dalam soal pemilu, menurut responden pihak yang paling potensial melakukan kecurangan adalah partai politik, lalu tim sukses capres, diikuti penyelenggara pemilu,  calon presiden dan wakil presiden, pemerintah pusat, Jokowi, serta Polri dan TNI.

“Kecurangan yang muncul adalah pertanda dari moralitas etik yang rendah,” sebutnya.

Titi menambahkan ada enam sebab mengapa problem etik demokrasi Indonesia sebagai negara demokrasi cacat. Pertama, ada barrier to entry ke arena kompetisi yang adil dan setara. Kedua, melemahnya check and balances yang mengakibatkan tendensi mayoritas, di mana parlemen hanya jadi tukang stempel bagi eksekutif.

Ketiga, kooptasi partisan pada insititusi peradilan dan lembaga-lembaga negara. Keempat, ketiadaan demokrasi internal partai. Kelima, praktik politik transaksional di pemilu berupa suap, vote buying, candidacy buying.

Penyebab keenam adalah kelemahan etika politik yang mengakibatkan hyper regulasi yang melahirkan “autocratic legalism” di mana aturan dibuat untuk melegitimasi kepentingan kekuasaan.

“Adanya politisasi yudisial dalam dunia peradilan kita terbaca jelas dalam trajectory putusan MKMK yang penuh problem etika ketika mengabulkan gugatan syarat umur pada salah satu cawapres dalam Pemilu 2024,” kata Titi lagi menambahkan.

Pada bagian akhir dia mengatakan, agenda reformasi partai politik harus benar-benar dilaksanakan untuk meletakkan kedaulatan berada di tangan anggota, bukan dibajak oleh elit atau sekelompok orang yang berada di struktur parpol. Hulu dari persoalan ini ada di demokasi internal partai.

Kedua, harus dilakukan juga penghapusan barrier to entry, misalnya. penghapusan ambang batas calon presiden. Serta ketiga, memfungsionalisasi kaderisasi yang demokratis di internal partai, sehingga rekrut politik tidak menjadi karpet merah bagi petualang politik.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah pemberlakuan masa jeda politisi untuk mengisi jabatan yudisial guna menghindari politisi yudisial dan menjaga independensi peradilan.

“Juga perlu dilakukan fungsionalisasi parpol melalui model keserentakan pemilu yang efektif,” demikian Titi.

Tags:

JOKO WIDODOTITI ANGGRAINI

Berita Terkait

Kuatnya MRC Diduga Karena Dibeking Joko Widodo

Kuatnya MRC Diduga Karena Dibeking Joko Widodo

  • 12 Juli, 2025 | 21:30

  • 12 Juli, 2025 | 10:02

Pemakzulan Joko Widodo: Pengkhianat Negara Wajib Lengser!

Pemakzulan Joko Widodo: Pengkhianat Negara Wajib Lengser!

  • 22 Februari, 2024 | 22:51

Program Prabowo Kontra No Free Lunch

Program Prabowo Kontra No Free Lunch

  • 17 Februari, 2024 | 21:04

Berita Lainnya

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

  • 17 September, 2025 | 07:25

Oleh: Prof. Agus Pakpahan Rektor IKOPIN Jatinangor   Prolog: Peringatan dari Masa Depan Di sebuah sore di tahun 2045, seorang ana ...

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

  • 17 September, 2025 | 07:20

Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Network and Future Trends” pada Kamis, 11 September 2 ...

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

  • 17 September, 2025 | 07:08

Oleh : Dede Farhan Aulawi   Ekonomi BRICS mengacu pada blok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afr ...

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

  • 10 September, 2025 | 09:54

Oleh: Acep Aan Koordinator Forum Ekonomi Kreatif Desa Budaya Provinsi Jawa Barat Ada pepatah Sunda yang sarat makna: “Ka hareup ngala sa ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.