• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks
Nasional
Oleh: Syahganda Nainggolan

Catatan HUT ke 50 Malari: Makzulkan Jokowi

  • Selasa, 16 Januari 2024 | 15:00
Catatan HUT ke 50 Malari: Makzulkan Jokowi

 

HARI ulang tahun ke 50 Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) di Taman Ismail Marzuki, hampir  berakhir ricuh kemarin. Panggung yang sejak awal disemangatin lagu2 Iwan Fals dilanjutkan dengan diskusi "Pertahankan Demokrasi".

Hersubeno Arif sebagai moderator memandu Dr. Chudri Sitompul, Dr. Sidratahta Muchtar dan Dr. Zainal.

Diskusi mulai dengan pembedahan kehancuran demokrasi di tangan Jokowi terkait keterlibatan Jokowi meloloskan Gibran, anaknya, jadi Cawapres. Menurutnya, pelanggaran etik ketua MK ketika itu sudah menunjukkan bahwa Gibran merupakan cawapres yang tidak legitimate untuk sebuah demokrasi. Ada pengkhianatan terhadap konstitusi di sana.

Diskusi berlanjut kemudian dengan Sidratahta berbicara. Sebagai alumni doktoral UI dan periset di Indonesia Democracy Monitoring (Indemo), Sidra memastikan demokrasi di tangan Jokowi telah hancur. Demokrasi yang sejak awal berusaha mengambil peran penting dalam sistem sosial politik kita akhirnya kalah dengan potik kepentingan, khususnya kepentingan keluarga.

Ketika diskusi terasa terlalu monoton, peserta diskusi mulai marah.

Teriakan-teriakan dari peserta meminta moderator segera mengubah arah diskusi agar lebih konkrit pada gerakan, yakni bagaimana memakzulkan Jokowi. Akhirnya moderator mengganti pola diskusi panelis menjadi orasi panggung.

Tokoh-tokoh yang diminta publik untuk ke depan naik ke panggung berorasi. Tokoh-tokoh tersebut adalah Eep Saifullah, Faisal Basri, Connie R Bakri, Gatot Nurmantyo dan Hariman Siregar. Selain Gatot, semuanya alumni UI yang mengisi panggung.

Pemakzulan Jokowi

Suara pemakzulan Jokowi dimulai oleh Eep S. Fatah. Eep, alumni Fisip UI, memastikan  Jokowi telah menghancurkan demokrasi dengan upayanya melanggengkan kekuasaannya secara haram. Menurut Eep Jokowi melanggar konstitusi. Namun, Eep menyerahkan strategi pemakzulan itu dengan dua cara, yakni pertama pemakzulan di luar pemilu, kedua mengalahkan Prabowo-Gibran dalam pilpres nanti.

Faisal Basri, sebagaimana sering dapat dilihat di podcast, memastikan bahwa pembangunan ekonomi Indonesia sudah mengarah pada jurang kehancuran. Utang menggunung. Jika rezim ini diteruskan oleh Prabowo-Gibran, maka hutang akan mencapai 16.000 triliun. Untuk itu Faisal meminta agar menteri-menteri Jokowi yang melihat potensi kehancuran ini segera mundur, agar Jokowi segera jatuh. Menurutnya, adik kelasnya di FEUI, Sri Mulyani, harus memulai itu. Karena dia yakin Sri pasti faham arah kehancuran bangsa ini.

Connie Rahakundini Bakri ketika tampil di panggung, berbicara hal yang sama. Menurutnya era Jokowi sudah berakhir. Namun, politik dinasti dan kehancuran demokrasi akan berlanjut jika penerusnya, yakni Prabowo-Gibran, berkuasa. Ini harus dilawan.

Gatot Nurmantyo dalam orasinya mengatakan bahwa kemarahan rakyat saat ini sudah sampai pada puncaknya terkait demokrasi. Potensi kecurangan yang sangat besar dalam pilpres ke depan, karena keinginan  politik dinasti, membahayakan keberlanjutan Indonesia. Mengutip laporan Survei Pemuda ICMI diberbagai daerah, akan ada gerakan memisahkan diri dari Indonesia di beberapa daerah jika  pemilu berlangsung curang.

Berdasarkan itu Gatot menghimbau adanya gerakan bersama membangun posko-posko siaga rakyat memantau kecurangan pemilu nanti. Di semua daerah.

Hariman akhirnya menutup acara yang panas tersebut dengan catatan bahwa demokrasi harus diselamatkan. Ambisi-ambisi Jokowi harus dihentikan. Penghancuran demokrasi oleh Jokowi bisa karena kesalahan jiwa Jokowi atau kelemahan "civil society". Oleh karena itu,
 kaum aktifis harus menyelamatkan demokrasi.

HUT Malari kali ini dengan tagline "Last Battle for Demokrasi: Lawan Politik Dinasti" menjadi acuan semua aktifis pro demokrasi di Indonesia.

Renungan

Acara HUT MALARI dari tahun ke tahun merupakan refleksi aktifis-aktifis bangsa memikirkan nasib bangsa ini. Kemarin, mayoritas yang hadir adalah pendukung Anies dan Ganjar. Sedangkan pendukung Prabowo, yang jumlahnya hanya beberapa orang, mengambil sikap pasif.

Refleksi para aktifis tentu saja penting untuk didengar elit politik nasional dan rakyat kita. Suara kaum aktifis ini, seperti dalam semua era revolusi sosial, menunjukkan suara itu sejalan dengan keinginan rakyat. Hal itu terjadi dalam revolusi Prancis, Revolusi Iran, Revolusi Bolshevik, Revolusi kemerdekaan Indonesia, dlsb.

Isu pemakzulan yang semakin besar diberbagai media massa dan gerakan mahasiswa dapat menciptakan instabilitas nasional. Untuk mencegah kehancuran bangsa sebenarnya cuma satu jalan, Jokowi menarik diri dari cawe-cawe politiknya. Namun, mungkinkah itu?

Tokoh-tokoh yang Hadir

Tokoh-tokoh aktivis yang hadir dalam acara MALARI tersebut a.l Syahganda Nainggolan, Helmy Fauzi, Indra Adil, Bursah Zarnubi, Paskah Irianto, Faizal Basri, Indro Tjahyono , Jusman S.D., Rudiantara, Gurmilang Kartasasmita, Beathor Suryadi, Herdi Sahrasad, Dr. Connie Rahakundini Bakrie, Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, Ubedilah Badrun, Faizal Assegaf, Firman Tendry, Andi Gembul, Masinton Pasaribu, Dr. Ahmad Yani, Rizal Fadhillah, Syafril Sofyan, Marwan Batubara, Memet Hakim, Eggi Sudjana, Muslim Arbi, Akbar Faizal, Eep Saefulloh Fatah, Hendry Harmen, Wahyono, Andi Sahrandi, Noor Cholis (Gepeng), Haris Rusli Moti, Rinjani, Sunarti SBSI, Said Didu, Adhi Massardi, Gde Siriana, Ariyadi Achmad, Isti Nugroho, Anthony Budiawan, Moh. Jumhur Hidayat, dll.

Penulis adalah Direktur Eksekutif  Sabang Merauke Circle

Tags:

SYAHGANDA NAINGGOLANJOKO WIDODO

Berita Terkait

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

  • 29 Juni, 2025 | 20:29

Pidato Prabowo Subianto dan Pemberontakan Mahasiswa

Pidato Prabowo Subianto dan Pemberontakan Mahasiswa

  • 28 Agustus, 2024 | 17:27

Raja Jawa versus Kekuatan Rakyat

Raja Jawa versus Kekuatan Rakyat

  • 22 Agustus, 2024 | 17:36

Putusan MK 60,  Demokrasi Terpimpin Amburadul dan Demokrasi Terpimpin Pancasila

Putusan MK 60, Demokrasi Terpimpin Amburadul dan Demokrasi Terpimpin Pancasila

  • 20 Agustus, 2024 | 16:31

Berita Lainnya

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

  • 17 September, 2025 | 07:25

Oleh: Prof. Agus Pakpahan Rektor IKOPIN Jatinangor   Prolog: Peringatan dari Masa Depan Di sebuah sore di tahun 2045, seorang ana ...

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

  • 17 September, 2025 | 07:20

Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Network and Future Trends” pada Kamis, 11 September 2 ...

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

  • 17 September, 2025 | 07:08

Oleh : Dede Farhan Aulawi   Ekonomi BRICS mengacu pada blok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afr ...

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

  • 10 September, 2025 | 09:54

Oleh: Acep Aan Koordinator Forum Ekonomi Kreatif Desa Budaya Provinsi Jawa Barat Ada pepatah Sunda yang sarat makna: “Ka hareup ngala sa ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.