• Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Canvas Logo Canvas Logo
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan
  • Indeks
Bisnis
Laporan: Ari Rahman

Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi dari India, Kubu Anas Urbaningrum: Ide Ngawur

  • Jumat, 05 Januari 2024 | 18:41
Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi dari India, Kubu Anas Urbaningrum: Ide Ngawur
Kunjungan Presidium Pimnas Perhimpunan Pergerakan Indonesia/PPI ,Anas Ketua Pimda PPI Jawa Barat, Ahmad Baehaqi (kemeja kotak-kotak merah) menyambut Ketua Presidium Pusat PPI Anas Urbaningrum di Lembang, Jawa Barat.

Bandung. Kubu Anas Urbaningrum akan melawan gagasan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang ingin mengimpor 1,5 juta sapi perah bila menang dalam Pilpres 2024. Gagasan itu disampaikan Prabowo ketika berkunjung ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta, kemarin (Kamis, 4/1).

Menurut Prabowo, impor itu dibutuhkan untuk mendukung program bagi-bagi susu untuk seluruh anak Indonesia dalam waktu cepat.

Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang dipimpin Anas Urbaningrum mengutuk keras gagasan itu sebagai sebuah gagasan yang tidak jelas.

Ketua Pimda PPI Jawa Barat, Ahmad Baehaqi, yang juga peternak sapi di Lembang, menilai rencana itu bertentangan dengan apa yang selama ini disampaikan Prabowo bahwa dirinya akan mendukung kepentingan rakyat, dalam hal ini peternak sapi lokal. Analisa terkait tata niaga impor sapi perah itu pun dinilai Ahmad Baehaqi tidak jelas.

Lebih dari itu, dia mengatakan gagasan, wacana, atau ide Prabowo itu didasarkan pada analisa ngawur. Apalagi Kementerian Pertanian belum mencabut larangan membeli daging sapi dari India dan Brazil sampai sekarang karena khawatir wabah penyakit mulut dan kuku.

“Secara kualitas bibit sapi perah India dan Brazil jauh lebih rendah dibandingkan kualitas sapi perah Indonesia. Jika capres 02 Prabowo Subianto memaksakan impor sapi perah dari India, peternakan nasional akan mundur beberapa dekade dan bisa mengalami kehancuran,” ujarnya dalam keterangan kepada redaksi hari ini (Jumat, 5/1).

Jadi, sambung Ahmad Baehaqi, daripada sibuk membuat wacana impo sapi dari luar apalagi dari negara bermasalah seperti India, lebih baik Prabowo menggerakkan pemerintah bersama koperasi untk mengadakan proses pembesaran bibit yang pedetnya dihasilkan dari peternak rakyat. Selain karena sapi Indonesia lebih sehat, juga agar devisa dihemat.

Lalu, Prabowo juga disarankan untuk membatasi impor susu skim oleh industri pengolah susu (IPS). Di Jawa Timur, sebutnya, peternak sapi ambyar karena banyak susu peternak tidak diserap IPS.

“Pembagian susu perlu melibatkan indutri susu yang dibangun koperasi agar lembaga koperasi tumbuh sampai produk final. Bentuk komitmen hilirisasi pangan berbasis koperasi. Apalagi kabarnya Prabowo adalah Ketua Dewan Pembina Dekopin yang seharusnya memberdayakan koperasi khususnya koperasi peternak susu,buksn membunuhnya,” kata dia lagi.

Ahmad Baehaqi mengingatkan, jangan sampai ide dan gagasan menambah populasi sapi hanya menguntungkan importir atau malah pemburu rente sesaat, atau malah berantakan dan akhirnya pembagian susu diserahkan lagi ke pihak IPS, sementara rakyat khususnya jutaan peternak gigit jari.

 

Tags:

ANAS URBANINGRUMPRABOWO SUBIANTO

Berita Lainnya

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

  • 17 September, 2025 | 07:25

Oleh: Prof. Agus Pakpahan Rektor IKOPIN Jatinangor   Prolog: Peringatan dari Masa Depan Di sebuah sore di tahun 2045, seorang ana ...

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

  • 17 September, 2025 | 07:20

Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Network and Future Trends” pada Kamis, 11 September 2 ...

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

  • 17 September, 2025 | 07:08

Oleh : Dede Farhan Aulawi   Ekonomi BRICS mengacu pada blok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afr ...

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

KA HAREUP NGALA SAJEUJEUH, KA TUKANG NGALA SALENGKAH

  • 10 September, 2025 | 09:54

Oleh: Acep Aan Koordinator Forum Ekonomi Kreatif Desa Budaya Provinsi Jawa Barat Ada pepatah Sunda yang sarat makna: “Ka hareup ngala sa ...

GNS
HUT 79 RI

Terpopuler

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

PKS Tegaskan Dukungan untuk Prabowo

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

Saatnya Pemerintah Pusat Adil pada Jawa Barat

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

KDM Gagal: SPMB 2025 Jabar Tidak Memberi Rasa Keadilan, Demosi Kadisdik Jabar

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Mamdani, Ibrahim Traore dan Prabowo Subianto: Tantangan Melawan Oligarki

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Connect with Us

Likes
Follow
Follow
Subscribe

Berita Terkini

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Nasi yang Menentukan Takdir Bangsa: Sebuah Cerita tentang Harapan Bangkitnya Kesadaran

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

Unipas Morotai Hadirkan Guru Besar ITB, Kupas Tren Masa Depan Jaringan Digital

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

GABUNGAN PENDEKATAN IDEOLOGI EKONOMI BRICS

Rubrik Utama

  • Nasional
  • Daerah
  • Dunia
  • Hukum
  • Keamanan

Tag

ANTI PERUNDUNGANDPD RIFIRLI BAHURIGATEBALLHALMAHERA TIMURJMSIJOKO WIDODOKESENJANGAN FISKALKOPERASI PERUMAHAN

Tentang BeritaPolitik.id

BeritaPolitik.id adalah situs penyedia informasi dan berita terkini dan terpercaya yang didedikasikan kepada masyarakat
Tentang Kami / Pedoman Pemberitaan Media Siber / Disclaimer / Kontak Kami / Pedoman Pemberitaan Ramah Anak / Kode Etik Jurnalistik
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.